SUGGESTION ( A LITTLE STORY )
Monday, May 27, 2013
0
comments
Dalam proses berpikir manusia, sugesti dapat menimbulkan gejala seperti, seseorang telah diambil alih cara pandang, pendapat, paradigma ataupun persepsinya dalam memandang suatu masalah atau benda. orang yang telah terkena sugesti akan menerima anjuran tanpa pertimbangan logis terlebih dahulu.
sugesti dapat dengan mudah menghinggapi orang dengan gejala lelah berpikir, disertai rangsangan-rangsangan emosional. dan berikut, saya coba mengutip kisah Rapat Samudra partai Nazi dari buku Journal de Allemange karya Denis de Rougemont seorang cendikiawan perancis.
"Denis de Rougemont, karena rasa keingintahuannya ikut menghadiri rapat raksasa partai Nazi, yang dihadiri kira-kira 1 juta orang, didalam dan diluar stadiun. hampr empat kali enampuluh menit atau empat jam, berdiri tegak, terjepit, tertopang oleh lautan manusia. apa ini sebuah jerih payah?, tersentak oleh kejutan suara terompet membahana dengan jumlah ratusan, serentak listrik dalam ruangan padam (atau dipadamkan),dan satu-satunya penerang adalah lampu sorot dari atas gedung, menyoroti satu person, bertubuh kecil (untuk ukuran bangsa Arya jerman), kepala tanpa topi, berpakaian coklat, tersenyum manis penuh daya pikat ( HItler!!).
empatpuluh ribu tangan, empat puluh ribu badan, bangkit serentak!!, Hitler melambaikan tangan bagaikan seorang Paus, dan massa serentak berteriak "heil Hitler!!" dan tepuk tangan seperti memecahkan gendang telinga. dengan langkah yang sengaja dilambatkan, dan melambaikan tangan membalas sambutan massa, melalui sebuah jembatan kecil menuju mimbar mewah, dan waktu yang dia gunakan lebih dari enam menit untuk duduk di kursi. semua orang tidak melihat, Denis de Rougemont sama sekali tidak bertepuk tangan, mereka bercucuran keringat dan airmata sambil melihat ke arah satu titik sorotan cahaya, yaitu : Hitler.
tiba-tiba, massa menjadi tenang, Hitler menjulurkan tangan kedepan, memberi isyarat dengan menengadahkan wajah ke atas. dan dari serambi bawah, berkumandang lagu partai Nazi "Horst Wessel".
dan kesimpulan denis de Rougemont : ini adalah sebuah upacara, sebuah manifesto politik besar, sebuah ritual keagamaan, dan upacara sosial, yang harus dinikmati dengan debaran jantung, adrenalin yang terpacu, rasa kagum dan terpesona."
jadi, sebuah sugesti dapat dilakukan untuk Massa dalam jumlah besar,disertai rangsangan-rangsangan emosional, lewat tiupan terompet, pemadaman lampu biar perhatian massa hanya tertuju pada satu fokus. penggunaan lampu sorot adalah efek dramatis setengah memaksa, agar perhatian hanya tertuju pada satu titik. bergerak perlahan digunakan dengan tujuan rasa kagum Massa terhadap suatu pribadi, menyanyikan lagu kebanggaan, pada akhirnya menekan efek emosional memiliki, sehingga, semua propaganda Hitler selanjutnya selalu berhasil.
ternyata...oh ternyata, ada sesorang dibalik layar, sang jenius yang merancang semua propaganda partai Nazi. dia adalah Dr. Goebbles.
sumber info dari Buku Psikologi Sosial, DR. WA. GERUNGAN ( perpustakaan Rumah, hehehe..)
senggol januardiandreas@yahoo.co.id
sekian dulu postingan Di'i kali ini, semoga bermanfaat
sugesti dapat dengan mudah menghinggapi orang dengan gejala lelah berpikir, disertai rangsangan-rangsangan emosional. dan berikut, saya coba mengutip kisah Rapat Samudra partai Nazi dari buku Journal de Allemange karya Denis de Rougemont seorang cendikiawan perancis.
"Denis de Rougemont, karena rasa keingintahuannya ikut menghadiri rapat raksasa partai Nazi, yang dihadiri kira-kira 1 juta orang, didalam dan diluar stadiun. hampr empat kali enampuluh menit atau empat jam, berdiri tegak, terjepit, tertopang oleh lautan manusia. apa ini sebuah jerih payah?, tersentak oleh kejutan suara terompet membahana dengan jumlah ratusan, serentak listrik dalam ruangan padam (atau dipadamkan),dan satu-satunya penerang adalah lampu sorot dari atas gedung, menyoroti satu person, bertubuh kecil (untuk ukuran bangsa Arya jerman), kepala tanpa topi, berpakaian coklat, tersenyum manis penuh daya pikat ( HItler!!).
empatpuluh ribu tangan, empat puluh ribu badan, bangkit serentak!!, Hitler melambaikan tangan bagaikan seorang Paus, dan massa serentak berteriak "heil Hitler!!" dan tepuk tangan seperti memecahkan gendang telinga. dengan langkah yang sengaja dilambatkan, dan melambaikan tangan membalas sambutan massa, melalui sebuah jembatan kecil menuju mimbar mewah, dan waktu yang dia gunakan lebih dari enam menit untuk duduk di kursi. semua orang tidak melihat, Denis de Rougemont sama sekali tidak bertepuk tangan, mereka bercucuran keringat dan airmata sambil melihat ke arah satu titik sorotan cahaya, yaitu : Hitler.
tiba-tiba, massa menjadi tenang, Hitler menjulurkan tangan kedepan, memberi isyarat dengan menengadahkan wajah ke atas. dan dari serambi bawah, berkumandang lagu partai Nazi "Horst Wessel".
dan kesimpulan denis de Rougemont : ini adalah sebuah upacara, sebuah manifesto politik besar, sebuah ritual keagamaan, dan upacara sosial, yang harus dinikmati dengan debaran jantung, adrenalin yang terpacu, rasa kagum dan terpesona."
jadi, sebuah sugesti dapat dilakukan untuk Massa dalam jumlah besar,disertai rangsangan-rangsangan emosional, lewat tiupan terompet, pemadaman lampu biar perhatian massa hanya tertuju pada satu fokus. penggunaan lampu sorot adalah efek dramatis setengah memaksa, agar perhatian hanya tertuju pada satu titik. bergerak perlahan digunakan dengan tujuan rasa kagum Massa terhadap suatu pribadi, menyanyikan lagu kebanggaan, pada akhirnya menekan efek emosional memiliki, sehingga, semua propaganda Hitler selanjutnya selalu berhasil.
ternyata...oh ternyata, ada sesorang dibalik layar, sang jenius yang merancang semua propaganda partai Nazi. dia adalah Dr. Goebbles.
sumber info dari Buku Psikologi Sosial, DR. WA. GERUNGAN ( perpustakaan Rumah, hehehe..)
senggol januardiandreas@yahoo.co.id
sekian dulu postingan Di'i kali ini, semoga bermanfaat