Wow!

Kali ini saya mencoba memberanikan diri menulis tentang psikologi terapan, walaupun basic saya bukan sekolah di psikologi, saya mempunyai minat yang besar tentang ilmu-ilmu psikologi, setelah sekian lama absen menulis, saya kembali mencoba share tentang Briquet’s syndrome

briquet's syndrome ditandai dengan muncu atau adanya berbagai keluhan fisik yang kabur dan mengacu pada banyak asumsi.
Briquets syndrome tergolong dalam gangguan hysteria yang samar dan cenderung dramatis dan melibatkan system-sistem organ :
• Tipe gejalanya adalah Konversi dari neurologic atau system saraf
• Nyeri tubuh yang samar dan sulit diidentifikasi
• Problem menstruasi atau seksual, terhambatnya orgasme
• Pergantian status kesadaran yang sulit diprediksi
• Sering mengeluh

Biasanya penderita menampilkan gejala berat ataupun ringan dan bersikeras mendapatkan penanganan medis, dan beresiko mengalami ketergantungan obat secara iatrogenic. Gejala-geja sering dihasilkan ketika impuls terlarang direpresi , dan energy dari emosi yang dihasilkan di konversi menjadi gejala fisik, meskipun informasi yang tepat masih belum lengkap, gejala Briquet’s syndrome dapat diklasifikasikan :
• Kondisi Kronis dimulai pada usia remaja atau 20-an
• Penderitanya cenderung wanita ( 1%)
• Bisa disertai ansietas, iritabilitas, dan depresi ( melibatkan tindakan bunuh diri)
• Berasal dari kelompok social dan intelegensi rendah
• Memiliki masalah Interpersonal dalam perkawinan
• Memiliki riwayat anti social, ditandai riwayat sekolah yang buruk
• Memiliki gangguan kepribadian histrionic, dependen, atau anti social
• 20% gangguan somatisasi

Somatisasi sulit dibedakan dengan malingering ( pura-pura), dan sangat berbeda dengan somatisasi pada schizophrenia dan depresi. Dari penjabaran diatas, perlunya kita mendampingi anak-anak pada usia remaja untuk menumbuhkan kepercayaan diri ( self confidence), mnengajarkan keterampilan social, okupasional, dan membina para remaja untuk membangun interpersonal yang intim.

Gangguan syndrome ini bisa saja terjadi di lingkungan kerja, keluarga, atau bahkan para pembaca blogger sendiri, sebab syndrome ini hamper tidak terlihat dan tidak mengganggu bila pada level-level tertentu.
Bila sudah mendekati akut, penderita menjadi anti social, kehilangan motivasi, dan hidupnya selalu penuh keluhan, dengan berkata “ Dunia ini tidak adil”, “ Mereka Tidak Menyukai saya”, “ Tuhan Itu tidak ada’, “ Hidup ini membosankan, segalanya terlihat buruk”

Hati-hatilah para pembaca blogger ( :D), sering mengeluh, dan merasa rendah diri bias memicu syndrome Briquet’s melekat secara neurologic pada diri anda, bangunlah rasa percaya diri dan hubungan intim dengan teman-teman ( intim= akrab. Red .)