Global Visitor

Flag Counter

Smart Backlink

Free Auto Backlink - Gratis Backlink Otomatis

LOGOKU

LOGOKU

Feminisme Dengan suara Jamak

Posted by Unknown Saturday, April 27, 2013 0 comments
Hadir lagi hari ini, kebetulan, perasaan lagi tidak menentu, maka, saya hubungkan dengan postingan kali ini ( bukan bermaksud untuk memanfaatkan situasi, hehehe..)
Semalam, saya membaca buku dengan tema feminisme, pemikiran dan wacana yang dilontarkan oleh kaum perempuan, perempuan bukanlah laki-laki, itu pasti, cukuplah kepastian tersebut bisa menjamin dan turut memastikan kaum feminis dan kita semua, bahwa perbedaan gender tidaklah harus membedakan perlakuan (dalam hal ini diskriminasi).
walau agak menyentuh pemikiran fundamentalis kita, saya ambil setiap inti tulisan yang saya anggap urgent ( menurut persepsi saya). Yang pertama, saya ingin mengulas pendapat Linda Tuhiway Smith, pendapatnya tentang sebuah “Freedom” sesungguhnya (dan saya setuju), menurut Linda Tuhiway Smith, seseorang yang dianggap hidup merdeka dalam arti seluas-luasnya, harus memenuhi syarat-syarat berikut :
1. Claiming ( mengkalim hak atas tanah dan materi lain)
2. Testimonies ( memberikan kesaksian )
3. Story Telling ( menceritakan kisah )
4. Celebrating Survival ( merayakan tradisi yang masih ada)
5. Remembering ( mengingat kembali kisah masa lalu )
6. Indiegenizing ( pribumisasi)
7. Intevening ( ikut dalam masalah-masalah )
8. Revitalizing ( membangkitkan kembali tradisi)
9. Connecting ( membangun koneksi dengan masyarakat lain diluar kelompok )
10. Reading (membaca)
11. Writing (menulis)
12. Representing ( menunjukkan diri, memperkenalkan kemampuan diri )
13. Gendering ( genderisasi 0
14. Envisioning ( merancang masa depan 0
15. Reframing ( hak atas sebuah keputusan )
16. Restoring ( rehabilitasi )
17. Returning ( hak atas pengembalian )
18. Democratizing ( demokratisasi)
19. Networking ( pembangunan jaringan kerja )
20. Protecting ( hak mendapatkan perlindungan )
21. Creating ( penciptaan )
22. Negotiating ( menegosiasikan, penawaran terhadap keputusan )
23. Discovering ( menemukan sesuatu yang baru )
24. Sharing ( aksi tukar pikiran dan pendapat )
Dari duapuluh empat poin inilah, hak-hak manusia disusun menjadi sebuah kebijakan publik. Jika sebuah kebijakan publik kehilangan salah satu point, maka, (persepsi pribadi) kebijakan itu akan gagal.
tulisan Ibu Melani Budianta, saya anggap menarik, tulisan tersebut, klimaksnya tidak memaksa ( mirip film thriler hehehe..), OK langsung saja


Pertarungan perempuan, seni-tradisi, serta sub-altern ditengah lalu lintas global-lokal, banyak seni dan tradisi dipuja, disucikan sekaligus dihujat dan dikecam, karena masalah norma, dilain pihak adalah sarana penyambung nyawa dan konsumerisme.
Para pekerja seni khususnya perempuan dianggap sebagai penggoda duniawi, sebagian pendapat mengatakan mereka sebagai korban eksploitasi patriarkal. Sebagian lagi memuja mereka sebagai dewi tradisi.
Nun disana diseberang lautan, tepatnya negeri Hindustani, seorang janda dihormati dan dipuja dengan cara mati diatas tumpukan kayu bakar kremasi suaminya, di suatu sisi, hal itu menunjukkan kesetiaan yang luar biasa, di suatu sisi, mereka sebenarnya tidak ingin mati tapi tak berdaya oleh todongan tradisi dan keyakinan. ( persepi pribadi saya netral, perbuatan seperti itu menunjukkan sebuah kesetiaan )
Kembali ke tanah air : tayub merupakan persembahan ke alam dalam upacara individu atau kolektif ( misalnya bersih desa) yang kini masih eksis di pulau jawa, erotisme dalam tarian merupakan simbolisasi mitos Dewi kesuburan, yaitu Dewi Sri.
Terlepas dari itu semua, dalam praktik sesungguhnya, para penari, janda, dan kaum sub-altern ternyata ter-eksploitasi secara samar, apabila pertanyaan dilontakan pada seorang janda Hindustani, maka jawaban yang ditemukan adalah : “ ya, saya ingin mati dalam tumpukan kayu pemakaman”, jawaban seorang penari tayub : “ ya, saya senag menjadi daya tarik seksual dalam pertunjukan tradisi” dan pertanyaan terakhir, sadarkah mereka eksploitasi atas dirinya?
Sekian dulu postingan kali ini, semoga menambah wawasan.. salam hangat, warm regards..

Silakan poskan komentar....
Read More..

FAIR

FAIR

NETWORKED BLOGS

Labels