HEDONISME DALAM PERSEPSI UMUM
Sunday, May 12, 2013
0
comments
Hedonisme sesungguhnya adalah bahasa Yunani Hedone yang berarti nikmat, kesenangan, kegembiraan. Hedonisme bertolak dari anggapan, bahwa manusia hendaknya hidup sedemikian rupa, sehingga tercapai tujuan untuk hidup bahagia dan semakin bahagia. Pandangan bahwa tercapainya kebahagiaan mesti menjadi tujuan hidup manusia. Dan bahwa oleh karena itu, manusia dengan suatu cara yang membuatnya dekat dengan kebahagiaan. Hal tersebut berasal dari pemikiran para filsuf yunani lebih dari dua ribu tahun yang lalu.
Etika dan moral membuat pencarian terhadap kebahagiaan menjadi prinsip yang paling dasariah, yang disebut eudemonisme ( Yunani : eudaimonia; kebahagiaan) pertimbangan mendasari etika kebahagiaan itu mudah dimengerti dengan kalimat kunci : “Kebahagiaan Adalah Tujuan Pada Dirinya Sendiri”, tidak ada yng mengatasi hal tersebut. Sebab, orang yang sudah bahagia tidak memerlukan apa-apa lagi, semua sudah tercukupi, question : Apa ukuran kebahagiaan bagimu?.
Nampaknya sangat masuk akal kalau kehidupan kita diarahkan untuk mencapai kebahagiaan.
Jadi, menurutku, Hedonisme positive seperti utilitarianisme memiliki ideologi yang positive.
Hal yang special dari hedonisme adalah : orang akan menjadi bahagia dengan mecari perasaan-perasaan menyenangkan sebanyak mungkin dan sedapat-dapatnya menyingkirkan perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan.
Kebanyakan intelektual yang beraliran hedonisme tidak menyarankan untuk mengikuti dorongan nafsu begitu saja, melainkan agar dalam memenuhi keinginan-keinginan yang menghasilkan kebahagiaan, harus bersikap balance antara penguasaan diri, etika, dan bersikap bijaksana ( lihat sikon ). Contoh sederhana : bila lapar, keinginan utama adalah makan, untuk memenuhi kepusan diri, tapi, apabila makan dengan cara yang rakus, malah akan menimbulkan kesengsaraan.
Tidak dapat disangkal, bahwa, hedonisme sering muncul sebagai teori-teori yang menentang etika tradisional yang kaku dan kadang-kadang munafik, yang hanya menekankan peraturan ketat tanpa dapat menjelaskan manfaat dari aturan tersebut. Kaum Hedonis akan mengajukan pertanyaan provokatif terhadap etika tradisional : “ Apa ada yang lebih masuk akal sebagai pedoman hidup, daripada mencari mencari kebahagiaan?, dan apakah arti kebahagiaan kecuali bahwa kita bebas dari penderitaan dan memperoleh kebahagiaan sebanyak mungkin?”
Seringkali hedonisme mendasarkan diri pada suatu teori : Manusia, Bagaimanapun juga, selalu mencari kebahagiaan, dan menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan” teori ini disebut teori Hedonisme Psikologis, karena menyangkut motivasi dasar manusia. Sebab, dibelakang tujuan luhur seperti menegakkan keadilan dan kebenaran, dan motivasi suci seperti menyebarkan ajaran agama, tujuannya satu : Mencari kebahagiaan, entah itu dimuka bumi, atau di kehidupan setelah mati (masuk surga juga merupakan usaha mencari kebahagiaan, malah final decision manusia)
Jadi, hedonisme Psikologis sesungguhnya Teori yang Sinis, teori ini tidak mempercayai, bahwa manusia betul-betul bergerak oleh cita-cita yang murni luhur tanpa ada tujuan-tujuan murni, dan menyembunyikan tujuan pribadi dibalik tirai asap suci kemunafikan.
Sekian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat bagi semua, bila merasa ada kejanggalan, silakan postkan komentar. Salam hangat.
0 comments:
Post a Comment