Global Visitor

Flag Counter

Smart Backlink

Free Auto Backlink - Gratis Backlink Otomatis

LOGOKU

LOGOKU

NABO, DAYAKNESE DRAGON, LEGEND AND MYTHOLOGY

Posted by Unknown Sunday, June 2, 2013 0 comments
Nabo :Dayaknese Dragon



Seperti kebanyakan bangsa-bangsa dan suku-suku di dunia, suku dayak di kalimantan, khususnya Dayak simpakng yang mendiami Kabupaten Ketapang (West Borneo), Suku Dayak Simpakng juga memiliki Mahluk legenda (mythology), makhluk ini dianggap musuh sekaligus teman oleh Suku Dayak Simpakng.
Nabo adalah Ular besar yang memiliki tanduk dan jengger diatas kepalanya, menjalin persahabatan dengan manusia sekaligus menjadi sumber tragedy di wilayah ini, sisa-sisa bukti keberadaan Nabo ( disebut juga Tamuutn) beruba lubang-lubang licin yang menganga masih pernah saya lihat dimasa kecil ( 1988), sekarang, keberadaan lubang-lubang yang dipercaya sebagai Rumah (Rubang) Nabo telah terkikis erosi air sungai.
Ada dua Rubang Nabo di Wilayah kecamatan Simpakng Dua ini, admin mohon bercerita tentang legenda (kisah nyata?) kehadiran Nabo di Tolok Tangaak Beranak, Kek Ganee, Lubok Raya, Simpakng Dua ( Sekarang Kota Kecamatan Simpakng Dua) :
“ Pada sebuah Upacara Adat Perkawinan, biasanya ada ritual turun maneek ( mandi bersama para pabayu/pendamping pengantin dan mempelai) ke sungai, tepatnya sungai Botang Banyoor. Di tengah-tengah Ritual mandi, muncullah makhluk mengerikan yang bergulung-gulung, berbentuk ular besar bertanduk, yang langsung menelan pengantin perempuan dan seluruh pabayu/pendamping pengantin. Semua orang menjadi histeris, merasa kehilangan, tanpa rasa takut, mereka mengejar kepergian mahluk yang dipercaya disebut Nabo, mahluk itu masuk kedalam lobang besar di bibir sungai, orang-orang nekat menggali tembusan lubang secara vertikal kebawah untuk menghentikan atau mencegat jalannya sang Nabo, tapi sayang, mahluk itu bergerak lebih cepat dari usaha orang-orang untuk menggali, menurut cerita, lobang yang digali oleh orang-orang itu telah tembus dan mereka bertemu sebuah goa yang licin dan lebar seperti tak berujung. Dan beberapa orang pernah dan masih menemukan bekas usaha penggalian tersebut sampai sekarang. Tak seorangpun berani memasuki goa yang gelap dan menakutkan, sehingga usaha mereka hanya sampai disitu dan nasib pengantin perempuan beserta para pabayunya ( jumlah orang yang hilang tidak ada resensi) sampai hari ini tidak diketahui”
Cerita tersebut telah diceritakan turun-temurun sebagai kisah nyata (anaconda?), dan di Dusun Bukang, sekarang masuk Wilayah kecamatan yang sama dengan Simpakng Dua, saya adalah saksi hidup dari sebuah lubang licin yang menganga di bibir Sungai Banyoor, bahkan sekarangpun masih ada. Begini ceritanya : (kaya acara TV, hehehehe)
” Alkisah, ada seorang Dukun ( Boretn) bernama Nek Pinggang, melalui komunikasi spiritual (telepati?), Nek Pinggang diminta pertolongan oleh sekumpulan Nabo di dalam Rubang (rumah mereka) di Tolok Rubang Nabo, disebabkan, salah satu penghuninya menderita sakit ( ternyata mahluk ini bisa sakit juga, ah lanjutt!), berangkatlah Nek Pinggang memasuki Gua Gelap yang licin dan dingin, diantar oleh beberapa orang keluarganya, mereka menunggu di luar, sementara Nek Pinggang seorang diri memasukinya.
Nek pinggang adalah tokoh legenda yang misterius, selain kisah ini, tidak ada refrensi lain yang dapat saya tulis. Kembali kejalan cerita, selang berapa lama, pihak keluarga yang menunggu di luar Gua mendengar tetabuhan Ketobong ( gendang kecil, peralatan wajib seorang Boretn) milik Nek Pinggang, dan suara nyanyian Ritual penyembuhan ( Barayah) selama semalaman. Setelah matahari terbit, Nek Pinggang Keluar dari Gua tersebut dan bersaksi, bahwa dirinya berhasil menyembuhkan anak Nabo yang sakit. Sebagai bukti, Beliau memperlihatkan Saseh Pegaal ( Upah bagi seorang dukun dalam ritual boretn) berupa 1 ekor Ayam Sabung dan 1 buah Piring Keramik China. Mahluk Nabo ini menjadi symbol kesaktian dan kekuatan, pada beberapa pintu dari kayu belian, saya pernah melihat ukiran Nabo yang seperti Hidup, seorang maestro ukir telah memberikan gambaran detail tentang Nabo, tapi sayang, pintu yang pernah saya lihat semasa kecil telah dijual oleh pemiliknya ( dibeli oleh Kolektor Benda Seni dan Antik, yang entah darimana ), untung di beberapa benda lain seperti hulu Mandau/Apang ( senjata khas Dayak), Pontik (totem Dayak), Tempayan, dan Piring masih diukir Kepala dan Badan Utuh sang Nabo, the Dayaknese Dragon.
Terlepas dari semua cerita tersebut diatas, ternyata, hampir semua suku Dayak memiliki mahluk Mythology bernama Nabo ( Kanayatn, Punan, Ut Danum dsb) setelah saya Googling tentunya, hehehehe....
Jadi kesimpulannya, Nabo adalah Mahluk reptil bersisik, karnivora (pemakan daging), bertanduk, memiliki jengger, dan beberapa versi lain menceritakan memiliki kaki, persis gambaran mythology tentang Naga atau Dragon.
Dan menurut persepsi pribadi saya, Nabo adalah mahluk cryptozoology atau cryptid, sebuah sisa peradaban jurassic yang ‘terlambat’ punah, masuk akal saja ada mahluk seperti itu akibat penyimpangan genetika dari golongan Reptilia, mungkin karena kehabisan bahan makanan, mereka perlahan-lahan menghilang, coba anda googling di Google, banyak penyimpangan genetik pada manusia, ada yang berkaki tiga, berkepala dua dalam satu badan (Laleh dan Ladan dari Iran), atau manusia raksasa yang kelebihan hormon pertumbuhan, dan lain sebagainya. Untuk golongan reptil kenapa tidakk? (jangan membuat mereka merasa dianaktirikan..wellehh!!), apabila terjadi penyimpangan genetik pada hewan, terpaksa kita harus mengakuinya. Ini pendapat pribadi, apabila anda tidak setuju tidak apa-apa, jangan dendam, apalagi mengajak berantem, kwkwkwkwk ( geli versi facebook alay)
Bila ada pembaca yang penasaran dengan pengakuanku tentang Rubang Nabo, silakan berkunjung ke Dusun Bukang (walau tinggal sisa-sisa lubang akibat erosi, tapi Guanya betul-betul gelap, dalam, dan belum seorangpun berani memasukinya, kecuali dalam cerita)
Tulisan ini terinspirasi dari tuturan lisan oleh : Simon Itang/ Pak Rakel/ Kek Padokng, keturunan ke-20 dari Tambak Rawang Batu Balawang.
Terimakasih udah berkunjung, bila ada resensi lain, saya akan sangat berterimakasih apabila anda mau berbagi cerita. Yang kenal dengan saya dapat langsung kerumah, atau kirim email ke goldenbukang@gmail.com

0 comments:

Post a Comment

FAIR

FAIR

NETWORKED BLOGS

Labels