WRITING AND TELL A STORY WITH THE HEART
Sunday, March 16, 2014
0
comments
MENULIS DAN BERCERITA DENGAN HATI
WRITING AND TELL A STORY WITH THE HEART
1. Agar ceritanya menarik, hindari alur yang berliku dan membingungkan, untuk menhindari kejenuhan pembaca, Segera tunjukkan persoalannya pada pembaca. Munculkan tokoh utama atau setidaknya persiapkan kemunculannya melalui peristiwa yang bakal menyeretnya ke liku-liku cerita selanjutnya.
2. Munculkan tiap karakter pada situasi yang tepat dan buat kisahnya se-dramatis mungkin. Sebagai contoh, jika di bagian akhir cerita kita akan menggambarkan tokoh berhasil mengatasi semua masalah, tunjukkan di bagian awal cerita bagaimana dia “menemukan” dan berjuang mengatasi masalah tersebut.
3. Tunjukkan "protagonis" dan "antagonis" melalui tindak-tanduk mereka, walaupun agak samar diperlukan demi membangun rasa penasaran. Dengan cara ini kita bisa melibatkan emosi pembaca. Bahkan jika tokoh utamanya adalah orang yang kejam, tokoh kita bisa tetap disukai apabila kita mampu memperlihatkan perilaku-perilaku tertentu dari tokoh yang membuat pembaca jatuh hati padanya.
4. Bangunlah latar cerita yang meyakinkan, baik itu latar tempat atau background cerita, latar waktu, latar suasana, maupun latar sosial.
5. Bangunlah wilayah konflik. Contohnya, jika latar cerita adalah instalasi pesawat ruang angkasa, maka bisa kita buat wilayah konfliknya adalah hubungan anak buah dan komandan, atau sebaliknya, walau tidak selalu, bisa saja tokoh kita adalah seorang jongos di laboratorium tersebut.
Anti Klimaks :
6. Kembangkan karakter-karakter kita melalui tindakan dan dialog. Show, don't tell, Beri karakter kita motivasi yang cukup untuk tiap tindakan dan perkataan mereka.
7. Kembangkan plot sebagai rangkaian masalah serius yang makin meninggi frekuensinya. Misalnya, pameran utama cerita kita menemukan sebuah alat anti-materi di bagian awal, menghadapi musuh berat di bagian tengah, dan menghadapi bahaya global karena anti-materi tidak berfungsi atau kehilangan kendali di bagian akhir.
Klimaks :
8. Tampilkan di bagian ini konflik yang paling besar segera setelah sesuatu berkembang sedemikian rupa dan membahayakan, bangunlah alur cerita yang melibatkan emosi pembaca. Satu tindakan keliru, bisa oleh tokoh utama, semuanya berantakan. Inilah yang disebut klimak, yang sebetulnya sudah tersirat sejak awal tetapi benar-benar tidak bisa diperkirakan.
Must Remember
9. Ingatlah bahwa tidak ada hal yangdisebut kebetulan terus menerus dalam sebuah cerita. Kenapa tokoh kita bernama Juan, misalnya. Kenapa ia bekerja di Instalasi Pesawat? Tentu saja, kita bisa menulis suka-suka kita karena kita adalah Tuhan bagi cerita kita sendiri. Ternyata si Juan punya dua istri, anaknya sudah gadis, pemabuk sekaligus pria dermawan. Akan tetapi, jika kita memiliki alasan untuk semua itu, cerita kita akan lebih menarik karena menyodorkan pembaca banyak lapisan makna.
10. Mengertilah arti kesepakatan dan dan itu bisa dilanggar jika kita punya alasan kuat untuk hal tersebut. Misalnya, kita mau menulis cerita horor. Bagaimana jika ghost breaker kita adalah orang yang suka main biola, playboy, dan agresif? , ikutlah trend di banyak cerita, agar tidak terlalu menyimpang, Tetapi tokoh ini mungkin akan memberikan kejutan tersendiri. Ia memiliki sekian banyak keterbatasan, dan dengan segala keterbatasan itu ia mengatasi persoalan.
Yang terakhir, last but not least :
Pertama, rajin membaca. Dengan banyak membaca, kita jadi punya bahan untuk membuat cerita kita lebih menarik.
Kedua, tentu saja menulis/latihan. Semakin rajin berlatih menulis, kita akan semakin mengenal gaya menulis kita, kelemahan, dan hal-hal menarik tentang style cerita.
Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment